MUARABUNGO,PARADIGMAJAMBI.COM – Puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di KM 60 pada Jembatan Bailey, mengalami kepadatan kendaraan. Berdasarkan pantauan media di lapangan, ratusan kendaraan pemudik, baik mobil pribadi maupun bus, melintasi jembatan darurat tersebut.
Untuk menghindari kemacetan yang lebih parah, pihak kepolisian bersama warga setempat terus menerapkan sistem buka-tutup di jembatan Bailey. Langkah ini bertujuan agar arus lalu lintas tetap terkendali dan tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik.
Selain itu, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Jambi juga terus melakukan pemantauan terhadap kondisi jembatan darurat tersebut. Petugas memastikan setiap komponen, termasuk baut dan struktur lainnya, tetap dalam kondisi aman agar dapat digunakan oleh para pemudik.
Ari Antoni, salah seorang pemudik yang melintasi jembatan Bailey, mengungkapkan rasa syukur atas keberadaan jembatan darurat ini.
“Kami berterima kasih karena telah dipasang jembatan Bailey, sehingga kami bisa melintasi Jalan Lintas Sumatera. Kalau tidak ada, kami harus mencari jalan alternatif yang lebih jauh. Meskipun ada sistem buka-tutup, ini tetap membantu kami,” ujar Ari Antoni.
Namun, ia juga berharap agar pemerintah segera membangun jembatan permanen atau box culvert agar arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera semakin lancar.
Puncak arus mudik tahun ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur jalan yang baik untuk kelancaran perjalanan pemudik. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat segera mengambil langkah strategis untuk memastikan akses utama seperti Jalan Lintas Sumatera tetap dapat dilalui dengan nyaman dan aman. (Msn)