BUNGO,PARADIGMAJAMBI.COM – Warga Kecamatan Jujuhan melontarkan protes atas pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kabupaten Bungo yang sering mati tampa ada penyebab yang jelas, pada bulan Ramadhan Ini terjadinya Pemadam Listrik di saat waktu penting yakni pada waktu umat muslim sedang menunaikan ibadah puasa.
Protes dilontarkan karena PLN sering melakukan pemadaman listrik yang tidak kenal waktu yang mana pemadaman Ini terjadi di bulan Ramadhan saat warga ingin memasak untuk persiapan berbuka puasa. Jaringan PLN tersebut mengalami Mati hidup yang jumlahnya mecapai 3 Kali dalam waktu yang hampir bersamaan.
Muhammad Kodri warga Dusun (Red, Desa) Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan mengatakan merasa kecewa dengan adanya pemadaman listrik yang tidak mengenal waktu di bulan Ramadhan Ini, terkadang PLNnya mati hidup yang mengakibatkan alat elektronik banyak yang rusak akibat tidak teraturnya tegangan Listrik.
Padahal, sebutnya. Harapan besar masyarakat adalah tidak terjadi pemadaman oleh PLN Bungo, apalagi saat ini umat muslim sedang menjalankan Ibadah puasa yang mana konsumsi listrik sangat di butuhkan untuk melakukan persiapan berbuka puasa, matinya Listrik ini terjadi terkadang waktu waktu yang sangat genting yakni dekat waktu berbuka puasa.
“Pemadaman listrik ketika masyarakat membutuhakan aliran Listrik untuk kebutuhan memasak dan persiapan berbuka puasa, melaksanakan ibadah shalat magrib dan isya terawih saat ini tentu membuat banyak masyarakat risau bahkan marah, sebab pelayanan PLN ini cenderung buruk,” ucapnya, Rabu (20 Maret 2024).
Pada dasarnya, masyarakat di Kecamatan Jujuhan kaget lagi jika pihak PLN kerap melakukan pemadaman, sekalipun dalilnya adanya gangguan listrik sehingga terjadinya listrik yang padam-padam pada waktu yang tidak tepat dan sanggat dibutuhkan.
Terlebih jauh sebelumnya warga Kecamatan Jujuhan Capek dengan terjadi listrik sering padam, karena menurut salah satu pemuda di wilayah Kecamatan Jujuhan khususnya, setiap hari selalu terjadi pemadaman.
“namun ketika padam waktunya kita sedang memasak dan berbuka puasa dan akan melaksanakan shalat magrib atau sore hari akan membuat amarah warga. dan apabila Pemadaman pada sore hari terkadang sedang memasak nasi sehingga nasi tersebut tidak masak, yang jadi pertanyaan kami kok bisa di mati ketika masyarakat di waktu waktu genting.” ungkapnya dengan kesal.
Ia pun meminta pihak PLN Bungo untuk dapat memperbaiki kinerja dan pelayanan. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, terutama pada waktu-waktu penting di seperti berbuka dan Shalat.
Selain itu, sambung dia, PLN harus memastikan stabilitas kelistrikan Dikecamatan Jujuhan tanpa terkecuali.dan jagan pancing amarah masyarakat yang selalu merasakan ketidak adilan dari PLN.
“Kita harap listrik jangan lagi padam di tengah umat muslim menjalankan Ibadah puasa, apalagi di waktu-waktu tertentu,” kecamnya (azh)