BUNGO,PARADIGMAJAMBI.COM – Jalur gaza yang diberi julukan oleh salah seorang tokoh masyarakat Sirih Sekapur di perbatasan Jujuhan Bungo dengan Sungai Rumbai Dharmasraya.
Diberinya atau ditulis nama jalur gaza antara dua tugu selamat datang Jambi dengan Sumbar itu dkerenakan sampai saat ini belum ada eksekusi atau kepastian pemerintah tentang pemasangan atau pembangunan patok tapal batas yang sudah di sepakati oleh kedua wilayah jambi dan sumbar.
Pada hari jumat 3/11/2023 media ini langsung berdialog dengan Rafi M. Nur bersama datuk Rio Sirih Sekapur mengatakan sekarang ini ia ingin bertanya pada pemerintah Provinsi Jambi dan Sumbar, Bagaimana kelanjutan tentang tapal batas sampai sekarang peletakan tugu patok tapal batas belum terlaksana.
“Kami yang berada di wilayah antara dua tugu selamat datang untuk ngurus sertifikat tanah sangat sulit ke provinsi jambi, Begitu pengurusan izin sangat ribet ke jambi kalau ke sumbar sangat dipermudahkan, ini yang sangat kita sayangkan pada pemerintah daerah kita.”ungkap Rafi M. Nur.
Rio Sirih Sekapur Defrita mengatakan sekarang sudah mau pemilu 2024 tentang usulan pemasangan lampu penerangan jalan dari rantau ikil sampai ke perbatasan belum juga terlaksana.
Karena sepanjang jalan lintas sumatera dari rantau ikil ke perbatasan sungai rumbai sangat rawan kejahatan dan kecelakaan jadi kalau ada dipasang lampu jalan akan mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan.
“Permohonan pemasangan lampu penerangan jalan sudah kami usulkan pada pak gubernur jambi namun sampai saat ini belum juga terealisasi.”tutupnya (azh)